Kalau boleh aku 'ngutip kata2 YC, bahwa tiap anggota paduan suara harus mempunyai mental dan postur bernyanyi layaknya seorang SOLIS, dimana dia harus memiliki kemandirian penuh (tdk bergantung pada teman sebelah), kepercayaan diri tinggi (yakin dan berani menyanyikan sebuah lagu dengan baik dan benar), dan penguasaan materi yang 'puguh' (tdk gagap nada, tempo dan artikulasi).
Aku rasa point2 tsb diatas, gak ada salahnya kita coba terapkan pada diri kita masing2 sebagai seorang anggota paduan suara yang ingin memberikan kemampuan dan pelayanan terbaiknya utk umat, terlebih utk Dia yang punya Kuasa. Alangkah indahnya bila sebuah paduan suara bisa memiliki semua personil koornya yang "bermental Solis", sekaligus disiplin dan berkomitmen tinggi pada tugas yang sdh berani dia terima. Itu yang kita sebut dengan sebuah TANGGUNG JAWAB.
Selanjutnya, apakah kira2 ulasan diatas ada yang merugikan atau negatif bila kita jalankan?
Pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita masing2, "Sudahkah kita mencoba utk ber-tanggung jawab??" Dan, "Sudahkah kita berupaya memenuhi standard/ kriteria sebagai seorang penyanyi Solis??"
Apakah sekarang kita merasa sudah pantas utk bisa ikut menyanyikan tugas Paskah yang sudah di depan mata? Bila ya, apakah kita juga sudah membantu teman di sebelah kita yang belum bisa sama dengan kita? Dan sebaliknya bila kita sebagai personil yang belum dapat mencapai target yang diminta, sudah terbukakah hati kita utk menerima masukan teman? Pastinya masukan itu utk kebaikan diri kita juga kan?
Bila jawabannya adalah belum, pilihannya hanya 2, yaitu lakukan dan kejar apa yang menjadi standard bersama, atau pilihan kedua, dengan penuh kebesaran hati dan kesadaran diri utk "off" sesaat menunggu tugas selanjutnya dengan semangat utk bisa mempersiapkan tgas lebih baik lagi.
Bila semua anggota memiliki kesadaran diri seperti di atas, tentunya organisasi ini akan mudah dijalankan, terlebih dalam pencapaian hasil yang kita inginkan bersama.
Sekarang, ayo kita coba introspeksi diri masing2, pilihan mana yang mau kita ambil? Bukan hanya ego semata yang mau kita tunjukkan, tapi toleransi dan tanggung jawab pada tugas yg sdh kita terima, yang mau kita kedepankan di sini.
Tidak lupa juga kita selalu ingatkan pada teman2, untuk selalu dan selalu RENDAH HATI. Kesombongan hati atau tinggi hati justru yang menjatuhkan harga diri kita. Sayang kan?? :)
Untuk ke depan masih ada kesempatan kita utk bisa menyempurnakan performance kita. Pakai kesempatan itu sebaik2nya, jangan buat jadi penyesalan kita atau teman2 kita yang lain di kemudian hari.
Aku pribadi yakin 200% teman2 sanggup dan berpotensi utk mnjawab tantangan dan standarisasi yang diberikan oleh kelompok. Kuncinya?? Latihan, latihan, latihan, latihan, dan latihan :) Kamu pasti bisa!!! :)
Aku rasa point2 tsb diatas, gak ada salahnya kita coba terapkan pada diri kita masing2 sebagai seorang anggota paduan suara yang ingin memberikan kemampuan dan pelayanan terbaiknya utk umat, terlebih utk Dia yang punya Kuasa. Alangkah indahnya bila sebuah paduan suara bisa memiliki semua personil koornya yang "bermental Solis", sekaligus disiplin dan berkomitmen tinggi pada tugas yang sdh berani dia terima. Itu yang kita sebut dengan sebuah TANGGUNG JAWAB.
Selanjutnya, apakah kira2 ulasan diatas ada yang merugikan atau negatif bila kita jalankan?
Pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita masing2, "Sudahkah kita mencoba utk ber-tanggung jawab??" Dan, "Sudahkah kita berupaya memenuhi standard/ kriteria sebagai seorang penyanyi Solis??"
Apakah sekarang kita merasa sudah pantas utk bisa ikut menyanyikan tugas Paskah yang sudah di depan mata? Bila ya, apakah kita juga sudah membantu teman di sebelah kita yang belum bisa sama dengan kita? Dan sebaliknya bila kita sebagai personil yang belum dapat mencapai target yang diminta, sudah terbukakah hati kita utk menerima masukan teman? Pastinya masukan itu utk kebaikan diri kita juga kan?
Bila jawabannya adalah belum, pilihannya hanya 2, yaitu lakukan dan kejar apa yang menjadi standard bersama, atau pilihan kedua, dengan penuh kebesaran hati dan kesadaran diri utk "off" sesaat menunggu tugas selanjutnya dengan semangat utk bisa mempersiapkan tgas lebih baik lagi.
Bila semua anggota memiliki kesadaran diri seperti di atas, tentunya organisasi ini akan mudah dijalankan, terlebih dalam pencapaian hasil yang kita inginkan bersama.
Sekarang, ayo kita coba introspeksi diri masing2, pilihan mana yang mau kita ambil? Bukan hanya ego semata yang mau kita tunjukkan, tapi toleransi dan tanggung jawab pada tugas yg sdh kita terima, yang mau kita kedepankan di sini.
Tidak lupa juga kita selalu ingatkan pada teman2, untuk selalu dan selalu RENDAH HATI. Kesombongan hati atau tinggi hati justru yang menjatuhkan harga diri kita. Sayang kan?? :)
Untuk ke depan masih ada kesempatan kita utk bisa menyempurnakan performance kita. Pakai kesempatan itu sebaik2nya, jangan buat jadi penyesalan kita atau teman2 kita yang lain di kemudian hari.
Aku pribadi yakin 200% teman2 sanggup dan berpotensi utk mnjawab tantangan dan standarisasi yang diberikan oleh kelompok. Kuncinya?? Latihan, latihan, latihan, latihan, dan latihan :) Kamu pasti bisa!!! :)